3 Tanda Kamu Harus Segera Berganti Karier

berganti karier
Ilustrasi Foto: Pixabay

Di saat teman-teman kamu menjalani profesi yang melenceng dari latar belakang pendidikannya, kamu mungkin hanya satu dari sedikit orang yang cukup beruntung. Bekerja di bidang yang sesuai dengan jurusan kuliah, bahkan di perusahaan yang sejak dulu kamu impikan. Namun, apakah itu berarti kamu sudah berada di jalur karier yang tepat? Belum tentu!

Banyak orang yang terlambat menyadari bahwa selama ini mereka salah memilih pekerjaan. Entah karena bertentangan dengan passion, tidak sesuai dengan karakter dan kepribadian, atau berbagai alasan lainnya. Profesi atau nama perusahaan yang di mata orang bergengsi pun tak berpengaruh buat mereka.

Nah, sebelum kamu ikut terjebak dengan karier yang salah, sebaiknya kenali dulu tiga tanda kamu harus berganti karier berikut ini:

1. Jenuh yang berkepanjangan

Sesekali merasa bosan dengan rutinitas kerja adalah hal yang wajar. Salah satu solusinya, kamu bisa mengambil cuti atau berlibur singkat di akhir pekan. Namun, kalau segala usaha untuk menyegarkan pikiran sudah dicoba dan rasa jenuh masih terus menyerang setiap kali kamu kembali bekerja, maka ada yang tak beres dengan pilihan kariermu.

Orang lain mungkin iri melihat kamu menjalani pekerjaan yang mereka idam-idamkan. Namun jika passion sudah berkata lain, semangat kerjamu yang menurun bisa terlihat dengan jelas pada raut wajah dan sikap kerja kamu. Antusiasme yang kamu rasakan di awal karier lama-lama pudar, dan rutinitas yang dijalani pun hanya jadi formalitas belaka. Jika ini terjadi, segeralah cari jalan keluar dan beralihlah ke profesi yang memang kamu minati.

2. Jarang membuat pencapaian

Kamu bukan lagi fresh graduate yang baru saja terjun ke dunia kerja, melainkan sudah pantas dikategorikan karyawan berpengalaman. Namun selama beberapa tahun berkarier, prestasi kamu bisa dibilang biasa-biasa saja, tanpa ada pencapaian berarti di bidang yang Kamu geluti. Apa artinya hal ini?

Jika lingkungan kerja sudah cukup mendukung—seperti perusahaan yang memberi ruang untuk berkembang, rekan-rekan yang suportif, serta atasan yang turut membimbing—maka pilihan kariermu lah yang patut dipertanyakan. Kamu mungkin sebenarnya cukup kompeten, tapi kompetensi atau talentamu yang sesungguhnya tidak tersalurkan dengan pekerjaan yang ada saat ini.

3. Sulit merasa bahagia

Pernahkah kamu mempertanyakan kebahagiaan kamu di tempat kerja? Apa saja tolok ukurnya? Apakah dari tugas-tugas yang kamu kerjakan, teman-teman kantor, atau gajinya?

Apabila setiap bulan kamu hanya semangat menantikan tanggal gajian tanpa pernah bisa menikmati proses kerjanya, ditambah lagi kalau kamu sering iri dengan pekerjaan orang lain, berarti keputusan karier kamu harus dipertimbangkan kembali. Di saat upaya untuk mencintai pekerjaan pun selalu gagal, maka itulah saatnya kamu harus segera mencari bidang pekerjaan lain yang sesuai dengan minat dan ketertarikan kamu.

Sebelum mantap berganti karier, pastikan kamu sudah menyadari segala konsekuensi yang mengikuti, yakni keharusan untuk mengulang segalanya dari nol—termasuk gaji dan kedudukanmu. Mengorbankan apa yang sudah dibangun beberapa tahun terakhir tentu tidak mudah. Namun, jika itu akan membuatmu jauh lebih bahagia serta lebih berkembang, maka kamu punya alasan yang cukup kuat untuk mengambil langkah berani ini.

About Widya Sulistiani

Widi memiliki rasa ingin tahu dan antusiasme yang besar terhadap dunia startup digital. Selain aktif berkontribusi di Chicmanagers.com, Widi juga berkarya sebagai Content Strategist di sebuah startup di Indonesia. Hal ini sesuai dengan passion-nya di bidang Content Marketing, Creative Writing, dan Social Media.

View all posts by Widya Sulistiani →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *