Anantya Van Bronckhorst: Be Passionately Curious dalam Menjalani Bisnis dan Aktivitas

Anantya Van Bronckhorst
Anantya Van Bronckhorst, Co-Founder dan Co-CEO Think.Web Indonesia. (Foto: Dok. Pribadi)

Kanal Inspiring Women menampilkan wawancara Chic Managers dengan para perempuan inspiratif yang memiliki prestasi di bidangnya masing-masing. Lewat pertanyaan-pertanyaan yang sederhana, kita bisa lebih mengenal mereka dan melihat bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari.


Chic Managers: Jam berapa Anda bangun tidur, dan apa hal pertama yang Anda lakukan ketika bangun tidur?
Anantya Van Bronckhorst: Biasanya saya bangun jam 6 pagi dan hal pertama yang dilihat adalah ponsel saya, untuk mengecek jadwal hari ini. Kemudian, biasanya saya menyempatkan untuk melakukan silent sitting selama 10 menit untuk menyiapkan diri  menghadapi hari.

CM: Siapa orang yang menginspirasi dan menjadi motivator Anda untuk sukses?
AvB: Saya punya cukup banyak inspirasi dan motivator. Yang terbesar memotivasi saya adalah keluarga dan partner-partner yang menjalankan bisnis bersama. Dari keluarga, saya belajar bahwa dukungan mereka sangat berarti dalam memberikan saya ketenangan untuk menjalankan bisnis dan kegiatan saya. Sementara partner-partner bisnis saya juga memberikan motivasi yang sangat besar, karena dari merekalah saya bisa berkaca dan terus berusaha untuk membangun bisnis yang lebih baik.

CM: Adakah buku yang berkesan buat Anda, yang menurut Anda turut mengubah hidup Anda? Apa judulnya, dan kenapa buku tersebut berkesan?
AvB: Saya suka dua buku yang dikeluarkan oleh Sheryl Sandberg, Lean in dan Option B karena keduanya keluar di saat yang sangat relevan dengan kondisi saya.

Lean In keluar ketika saya memulai program untuk mendorong para perempuan untuk bisa berdaya dengan menggunakan teknologi. Kesepahaman bahwa perempuan tidak perlu takut untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, lebih mempercayai dirinya, dan bekerja sama dengan orang terdekat untuk mencapai mimpi sangat relevan dengan saat saya berusaha untuk membangun komunitas Girls in Tech Indonesia.

Kemudian buku kedua, Option B, yang berkisah mengenai rasa kehilangan yang amat sangat dan bagaimana kita bisa bounce back dari hal tersebut keluar pada saat yang hampir bersamaan dengan ketika saya kehilangan ibu saya, salah satu supporter terbesar saya.

CM: Seberapa lengket Anda dengan ponsel? Apakah Anda membawa ponsel pada saat tidur?
AvB: Hampir sepanjang hari saya membawa ponsel ke manapun saya pergi. Karena bisa dibilang semua hal saat ini sudah ada di ponsel saya. Mulai dari mengecek pekerjaan, meng-edit pekerjaan, berkomunikasi dengan semua partner, karyawan, client—saya lakukan melalui beragam aplikasi.

Berkomunikasi dengan keluarga dan teman lewat aplikasi chat atau video call. Mendapatkan pengetahuan baru—semua buku saya ada di Amazon Kindle dan audiobook yang biasa saya baca lewat ponsel juga. Entertainment mulai dari film, video, sampai game ada di ponsel.  Saya juga menggunakan aplikasi untuk memenuhi kebutuhan rumah, seperti belanja kebutuhan dapur/rumah tangga, memesan makanan, sampai membersihkan rumah/mobil.

Ponsel sering terbawa hingga tempat tidur, dan sayangnya paling sering terjatuh dari tempat tidur karena terdorong secara tak sadar pada saat saya sudah tidur.

CM: Bagaimana cara Anda mengelola e-mail? Apakah Anda punya waktu khusus untuk membaca dan membalas e-mail?
AvB: Saya biasanya membaca dan membalas email dua kali dalam sehari. Di pagi hari (start of day) atau di sore hari (end of day). Ini biasanya untuk menyortir beragam e-mail yang masuk ke akun-akun yang saya miliki.

Saat ini di e-mail manager saya, ada sekitar 10 akun e-mail berbeda untuk 10 aktivitas yang dijalankan. Kadang cukup sulit bagi saya untuk membagi waktunya, tapi membagi waktu khusus untuk benar-benar menyortir e-mail untuk diberi tagging, mana yang kemudian harus di-follow up atau dikerjakan cukup membantu.

CM: Jika Anda mendapatkan bonus satu hari untuk libur dari pekerjaan kantor, apa yang akan Anda lakukan untuk mengisi waktu tersebut?
AvB: Karena cukup jarang mendapatkan waktu ini, saya sudah cukup senang untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga. Bisa di rumah atau small getaway bersama ke sebuah tempat. Dari semua kesibukan yang dilalui, saya belajar untuk lebih mengapresiasi hal-hal kecil, dan ternyata bagi saya hal kecil asal dilakukan dengan orang terdekat sudah cukup untuk menghabiskan waktu.

CM: Kapan terakhir kali Anda merasa burn-out? Apa yang Anda lakukan untuk menyegarkan pikiran?
AvB: Ketika saya memutuskan untuk mempunyai bisnis, banyak sekali titik di mana saya mengalami burn out, karena ternyata banyak sekali hal yang harus diperhatikan dan juga di-manage.

Saat ini saya mengimbangi semua kegiatan saya dengan dua hal rutin yang saya coba lakukan, yakni menyempatkan diri melakukan olah raga, baik itu sendiri maupun jenis olah raga yang bersama-sama; dan juga melakukan hobi yang buat saya bisa merelaksasikan pikiran saya. Salah satunya crochet (merajut dengan satu jarum). Kegiatan ini cukup membantu untuk menetralkan pikiran.

CM: Pernahkah Anda mengalami kegagalan? Bagaimana cara Anda mengatasinya?
AvB: Cukup sering. Kegagalan terjadi karena biasanya saya yang menentukan batas atas atau target yang terlalu tinggi. Awalnya hal ini cukup membuat saya stress karena over thinking dan over analyze terhadap sebuah kejadian yang menurut saya tidak sesuai dengan target yang sudah saya tentukan sendiri. Namun, beberapa tahun belakangan saya belajar untuk melihat kemampuan, menerima, dan juga berusaha lebih baik. Hasilnya, saat ini saya jadi lebih bisa menerima kegagalan sebagai sebuah proses untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.

CM: Apa quote favorit yang memberikan kekuatan atau inner peace untuk Anda?
AvB: Saya paling suka salah satu quote dari Albert Einstein, “Be Passionately Curious” karena hal ini jugalah yang saya rasakan dan jalani ketika saya memulai bisnis dan melakukan segala aktivitas yang saya lakukan.

Berbekal rasa ingin tahu yang tinggi, saya bisa memulai bisnis dan juga memberikan/membagikan pengetahuan baru saya kepada orang lain, apa lagi terkait dengan dunia teknologi yang terus menerus berubah dan selalu ada hal yang baru. Being passionately curious helps. A LOT!

CM: Benda apa yang wajib ada di dalam tas dan selalu Anda bawa ke mana-mana?
AvB: Benda wajib yang ada di tas saya adalah ponsel dan power bank, karena sepertinya saat ini saya lebih panik ketinggalan ponsel dibanding ketinggalan dompet. 😀

Selain itu biasanya ada satu lipstick pink. Saya sering berganti tas dan sering ketinggalan make up bag, jadi yang saya lakukan adalah saya punya lipstick pink dari merek yang sama, yang saya letakkan di beberapa tas yang sering saya pakai. Ini biasanya menjadi lifesafer saya pada saat saya lupa memasukkan  make up bag ke tas yang baru.

CM: Bagaimana cara Anda mengatur waktu antara pekerjaan dengan keluarga?
AvB: Saat ini weekend adalah waktu yang saya dedikasikan untuk keluarga ataupun me-time. Di luar dari waktu tersebut, saat ini karena teknologi juga sudah semakin maju, tidak sulit untuk terus-menerus terhubung dengan keluarga, karena dengan mudah kita bisa video call, chat, bertukar foto, dan melakukan banyak hal lain.

CM: Siapa orang yang paling berperan dalam perkembangan karier Anda hingga bisa menjadi seperti saat ini? Jika Anda punya kesempatan untuk bertemu dengan dia saat ini, apa yang ingin Anda sampaikan?
AvB: Mendiang ibu saya adalah salah satu orang yang berjasa untuk mendorong saya mencapai apapun yang saya mau. Dia mendorong saya untuk mendapatkan pendidikan paling tinggi yang saya mau, dan dia mendukung saya untuk membangun bisnis dengan selalu mendengarkan cerita-cerita saya selarut apapun anak perempuannya pulang ke rumah. I just wanted to say to her, “Terimakasih Bu, buat semuanya. I hope I made you proud.” 🙂


Anantya Van Bronckhorst adalah Co-Founder dan Co-CEO Think.Web Indonesia, sebuah agensi digital yang berdiri sejak tahun 2007. Perempuan yang akrab disapa Anan ini juga merupakan Co-Founder dari Komunitas Girls in Tech Indonesia.

About Anantya Van Bronckhorst

Anantya Van Bronckhorst adalah Co-Founder dan Co-CEO Think.Web Indonesia, sebuah agensi digital yang berdiri sejak tahun 2007. Perempuan yang akrab disapa Anan ini juga adalah Co-Founder dari Komunitas Girls in Tech Indonesia.

View all posts by Anantya Van Bronckhorst →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *