Ladies, tahukah kamu bahwa ada banyak keuntungan yang bisa kita peroleh dengan menerapkan gaya hidup nontunai? Selain lebih praktis, gaya hidup nontunai juga membantu kita lebih cermat dalam mengelola keuangan. Itulah mengapa gerakan nontunai semakin populer saat ini.
Gerakan Nasional Nontunai yang diinisiasi oleh Bank Indonesia sejak 2014 sudah mulai menuai hasil. Berdasarkan survei persepsi publik yang dilakukan oleh lembaga survei digital Provetic, sebanyak 90% responden mengaku sudah pernah melakukan transaksi nontunai, meski dalam bentuk terbatas. Sementara itu, 78% dari responden yang menyatakan belum pernah melakukan transaksi nontunai sudah mau beralih ke sistem pembayaran nontunai, tapi belum tahu alasannya.
Survei tersebut dilakukan pada bulan Agustus–September 2017 di wilayah Jabodetabek, Bandung, Makassar, Bali, Semarang, Yogyakarta, Medan, Surabaya, Palembang, dan Banjarmasin, dengan jumlah responden sebanyak 2.455 orang.
Menurut CEO Provetic, Iwan Setiawan, gaya hidup nontunai di kalangan Generasi Milenial di Indonesia juga terus menunjukkan peningkatan, terutama dalam transaksi belanja online di situs e-commerce. Transaksi nontunai yang dilakukan tidak hanya untuk membeli produk-produk fashion, tapi juga untuk produk penunjang produktivitas keseharian, seperti membeli pulsa telepon (58%) dan membayar tagihan listrik (35%).
Pilihan untuk pengguna semakin banyak
Bentuk fasilitas nontunai yang sudah mulai banyak digunakan masyarakat, antara lain e-banking dan m-banking, kartu e-money (yang berfungsi seperti debit card, dan biasa digunakan untuk membayar tol dan transportasi seperti busway Transjakarta dan Commuterline), dan e-wallet atau dompet digital.
Perkembangan teknologi dan beragam kemudahan yang ditawarkan oleh dunia digital telah membuat gaya hidup nontunai semakin populer di kalangan masyarakat. Bukan hanya pengguna fasilitas nontunai yang semakin banyak, pemain dalam bisnis fintech (financial technology) juga. Salah satunya adalah DANA, sebuah fasilitas dompet digital yang belum lama ini diperkenalkan di Indonesia.
Menurut Vincent Iswara, CEO DANA, kesulitan dalam melakukan transaksi menggunakan uang tunai dalam kegiatan sehari-hari sering kali menghalangi peningkatan produktivitas. DANA dikembangkan sebagai platform terbuka yang bisa menjadi solusi untuk semua transaksi digital dan nontunai, baik transaksi online maupun offline (di toko atau merchant tertentu).
“DANA kami dirikan untuk optimalisasi penggunaan nontunai dan turut mentransformasi masyarakat Indonesia menjadi masyarakat ekonomi digital,” ungkap Vincent. “Kami berharap, pengalaman bertransaksi yang akan kami suguhkan dapat berkontribusi dalam membangun kepercayaan masyarakat bertranksasi nontunai, khususnya dalam menggunakan dompet digital.”
Sebagai langkah awal, DANA dalam versi Beta akan tersedia di berbagai aplikasi. Di antaranya, BBM, Bukalapak, dan Tix.ID. Vincent menambahkan, ke depan, pihaknya akan memperluas jaringan kemitraan DANA dan akan mengembangkan layanannya menjadi kian beragam.
Nah Ladies, pilihan fasilitas digital dan nontunai sudah semakin banyak dan beragam. Karena masa depan adalah milik dunia digital, maka tak ada salahnya—bahkan amat dianjurkan—kita mulai beralih ke gaya hidup nontunai. (raa)
