Hasil Survei: Media Sosial Sudah Jadi Sumber Berita Utama Masyarakat Perkotaan

Kemunculan media sosial mau tak mau harus kita akui telah memberikan dampak yang cukup besar dalam cara orang berbagi dan mengumpulkan informasi. Bukan hanya bagi masyarakat atau pengguna umum, brand dan perusahaan juga memanfaatkannya sebagai media berpromosi dan menyebarkan informasi terkait produk mereka. Namun, siapa sangka media sosial sudah menjadi sumber berita utama masyarakat perkotaan?

Dalam survei yang dilakukan pada bulan Maret 2018 lalu, Research Fairy (Researchfairy.com) menemukan bahwa ternyata kebanyakan masyarakat perkotaan menjadikan media sosial sebagai sumber berita utama mereka. Hal tersebut meski sudah bisa kita duga, tapi juga cukup mengejutkan.

Survei yang bertujuan untuk mencari tahu tentang kebiasaan masyarakat di perkotaan tersebut dilakukan secara online dan diakses oleh 247 orang di mana sebanyak 91,9% responden berdomisili di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bogor), sementara 8,1% responden lainnya berada di kota-kota di luar Jabodetabek.

Rentang usia para responden dalam survei ini adalah 18-35 tahun (73,7%) dan di atas 35 tahun (26,3%), dengan mayoritas responden berusia 26-30 tahun (29,3%). Sebanyak 69,6% responden adalah perempuan dan sisanya sebanyak 35,4% adalah laki-laki.

Media sosial paling banyak diakses

Dalam surveinya itu, Research Fairy menemukan bahwa akun resmi media sosial milik perusahaan media menjadi menjadi sumber berita utama pilihan oleh para responden, yakni sebanyak 23,2%. Sementara sumber-sumber berita lainnya yang mereka andalkan adalah Line Today (22,2%), portal berita online (20,2%), timeline media sosial mereka sendiri (11,1%), diikuti dengan siaran berita pagi di televisi (7,1%) dan grup WhatsApp (7,1%).

Hasil survei ini secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa media sosial sudah menjadi hal yang sulit untuk dilepaskan dari masyarakat urban, bahkan telah menjadi kebutuhan mereka sebagai sumber informasi.

Dalam survei ini, sebanyak 68,5% responden juga mengaku bahwa hal yang pasti mereka lakukan setiap hari sebelum beraktivitas di luar rumah adalah mengecek media sosial. Selain itu, kegiatan lain yang mereka lakukan sebelum keluar rumah adalah berdoa atau sholat (65,2%), mengecek grup WhatsApp (48,9%), merapikan tempat tidur (46,7%), sarapan (42,4%), minum minuman hangat/panas (32,6%), dan melihat berita (20,7%).

Dari situ dapat disimpulkan bahwa banyak orang di perkotaaan yang menjadikan pencarian informasi sebagai kegiatan rutin mereka di pagi hari—lewat media sosial ataupun grup WhatsApp.

Instagram paling populer

Dari surveinya, Research Fairy juga menemukan bahwa media-media sosial yang saat ini paling populer digunakan oleh masyarakat di perkotaaan, dan yang biasa mereka buka pertama kali di pagi hari, adalah Instagram (72,7%), diikuti oleh Facebook (8,1%) dan Twitter (7,1%).

Hal yang paling banyak di-posting di media sosial oleh para responden adalah foto di Instragram (50,5%) dan story di Instagram (52,5%). Setelah Instagram, Facebook menjadi pilihan berikutnya untuk mem-posting konten, yakni sebanyak 18,2%.

Temuan lainnya

Selain kebiasaan masyarakat perkotaan dalam memanfaatkan media sosial sebagai sumber berita utama mereka, masih ada beberapa hal menarik lainnya yang terungkap lewat survei ini, yang berkaitan dengan gaya hidup para pekerja di perkotaan, yakni:

• Sebanyak 38,4% responden mencatat atau menyimpan jadwal atau agenda kegiatan mereka di ponsel.
• Hanya 12,7% responden perempuan yang menyiapkan pakaian kerjanya sehari sebelumnya di malam hari. Sementara sebanyak 77,8% memilih pakaian kerjanya segera setelah mandi.
• Ketika mengecek e-mail di luar jam kerja, sebanyak 27,8% hanya membacanya saja dan membalasnya nanti. Meski begitu, ada pula yang hanya melihat sekilas lalu menandai e-mail yang penting untuk di-follow up (19,4%), sama sekali tidak membuka e-mail di luar jam kerja (18,1%), dan ada yang membaca dan segera membalasnya (18,1%).

Nah Ladies, bagaimana dengan kamu? Apa kamu juga termasuk salah satu orang yang sulit lepas dari media sosial dan mengandalkannya sebagai sumber berita utama? 🙂 (raa)