Sudahkah Kamu Mendapat Pekerjaan Idaman? Ukur dengan 4 Hal Ini

pekerjaan idaman
Ilustrasi Foto: Pixabay

Kita sering mendengar teman atau orang di sekitar kita mengatakan hal ini. “Yang namanya kerja dengan orang lain, mana ada yang enak!” Atau ada juga yang bilang, “Biar kecil yang penting usaha sendiri, daripada kerja sama orang.” Ungkapan-ungkapan itu menyiratkan bahwa menjadi pengusaha itu pekerjaan idaman banyak orang, dan lebih enak ketimbang jadi karyawan.

Menjamurnya startup (perusahaan rintisan) saat ini seolah juga menjadi sebuah patokan sukses dan menyebabkan dorongan untuk menjadi pengusaha semakin besar. Tapi, benarkah menjadi pemilik startup merupakan pekerjaan idaman saat ini?

Penting dipahami, tidak mudah untuk memulai sebuah usaha lalu menjalankannya agar tetap hidup dan berkembang. Kita bisa melihat para pemilik startup memiliki berbagai macam latar belakang. Ada yang memulai usahanya sejak awal tanpa punya pengalaman kerja lebih dulu, dan ada pula yang berkarier sebagai karyawan sebelum beralih menjadi pengusaha.

Ladies, jika kamu memilih menjadi karyawan—apapun alasanmu—pekerjaan idaman tentulah masih ada di luar sana. Tanpa kamu sadari, mungkin saja kamu sudah mendapatkan pekerjaan idaman itu.

Sebagai pekerja, terkadang kita juga perlu diingatkan bahwa pekerjaan yang kita jalani saat ini adalah pekerjaan yang kita inginkan—bahkan sangat kita inginkan—ketika kita melamarnya dulu. Kalaupun ternyata kita mendapati pekerjaan ini terasa tidak sesuai, jangan buru-buru banting setir untuk jadi pengusaha.

Mau tahu, apa saja yang sebenarnya bisa membuat suatu pekerjaan bisa dikatakan sebagai pekerjaan idaman? Yuk, kita simak faktor-faktor apa saja yang membentuk pekerjaan idaman.

Reputasi perusahaan

Saat ini karyawan tidak hanya melihat reputasi dari ukuran bisnis semata. Hal lain yang juga dianggap penting terkait dengan inovasi, budaya perusahaan, dan posisi perusahaan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat (giving-back).

Secara global, perusahaan-perusahaan yang menyeimbangkan sisi bisnis dan sosial berkembang pesat dan semakin menarik bagi pekerja. Pekerja merasakan kepuasan yang berbeda dengan tidak hanya menerima gaji di akhir bulan, tetapi juga berkontribusi terhadap perkembangan masyarakat ke arah yang lebih baik. Bila Ladies bekerja di perusahaan seperti ini, berarti kamu sudah menikmati pekerjaan yang menjadi idaman banyak orang.

Perusahaan yang terus mengembangkan inovasi dan budayanya memberikan banyak kesempatan bagi para karyawan untuk terus belajar sejalan dengan perkembangan perusahaan. Thus, perusahaan memberikan kamu asupan ilmu dan pengalaman baru secara terus-menerus. Nikmati pekerjaan kamu bila tempatmu bekerja seperti ini, karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan seperti kamu.

Lingkungan kerja yang menyenangkan dan pekerjaan yang berorientasi pada hasil

Sehari-hari, waktu yang kita habiskan di kantor jauh lebih banyak daripada yang kita habiskan di rumah atau bersama keluarga. Karena itu, amat bisa dimaklumi jika kita berharap lingkungan kerja kita cukup menyenangkan. Lingkungan yang dimaksud di sini, termasuk budaya kekeluargaan dan rekan-rekan kerja yang bertanggung jawab.

Pekerjaan yang berorientasi pada hasil dan memberikan waktu kerja yang fleksibel, termasuk fleksibel soal kehadiran di kantor, menjadi incaran banyak profesional saat ini. Kedua hal itu disebabkan kondisi lalu lintas yang melelahkan dan semakin mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk berangkat dan pulang kerja.

Jika kamu sudah mendapatkan salah satunya saja, maka kamu bisa dikatakan beruntung karena memiliki pekerjaan yang diidamkan banyak orang.

Kegiatan dan fasilitas yang mendukung hobi dan mendorong kreativitas

Banyak perusahaan saat ini yang telah memikirkan kegiatan refreshing dan engagement bagi pekerjanya secara kreatif—bukan sekadar mengadakan employee gathering saja. Perusahaan-perusahaan itu misalnya, membentuk komunitas-komunitas hobi bagi karyawan, membuatkan common rooms sebagai sarana sharing dan sosialisasi antarpekerja, atau menyediakan sarana olah raga di kantor.

Percayalah, banyak pekerja yang menginginkan kegiatan serta fasilitas yang bisa mendukung hobi dan mendorong kreativitas di tempat kerja. Kegiatan dan fasilitas ini juga bisa membuat aktivitas kerja karyawan menjadi menyenangkan.

Gaji dan benefit

Banyak faktor yang mempengaruhi gaji, mulai dari jenis industri, kota atau provinsi tempat perusahaan beroperasi, pengalaman atau portfolio pekerja, dan lain-lain. Yang harus diingat, perusahaan membayar tinggi tentunya dengan harapan memperoleh hasil yang mumpuni dari pekerjanya.

Faktor lain yang menjadi perhatian pekerja adalah soal benefit. Paket benefit paling sederhana yang diberikan perusahaan berupa asuransi kesehatan, jaminan hari tua, dan tunjangan hari raya. Ketiga hal tersebut diwajibkan oleh pemerintah untuk diberikan kepada setiap pekerja.

Bila perusahaan tempat kamu bekerja juga memberikan performance bonus, maka paket yang kamu dapatkan sudah lebih baik. Penyediaan seragam oleh perusahaan juga dianggap sebagai benefit. Nah Ladies, melihat dari nilai slip gajimu dan aneka benefit yang kamu terima, sudahkah kamu bersyukur ada di posisi sekarang ini?

 

Coba ingat kembali tujuan awal kamu melamar ke perusahaan. Masihkah pekerjaanmu sejalan dengan nilai dan prinsip yang kamu miliki? Di manapun kita bekerja, tentunya ada plus dan minusnya. Bila kita dengarkan pengalaman kerja dari teman-teman di perusahaan lain, baik dalam industri yang sama maupun berbeda, kita juga akan menemukan plus-minus perusahaan tersebut.

Dari keempat faktor di atas, sangat mungkin jika tidak semuanya kita dapatkan saat ini. Mungkin kamu masih membutuhkan waktu untuk bisa mendapatkan semuanya. Misalnya, kamu harus menunjukkan prestasi dulu baru gajimu sesuai dengan yang kamu harapkan, atau kamu harus mencapai posisi tertentu dulu baru bisa mendapatkan fleksibilitas kerja. Meski begitu, kekurangan salah satu faktor tidak akan jadi masalah selama kamu masih bisa menikmati pekerjaan dan kamu pantas mendapatkan ucapan selamat.

Selamat, kamu sudah memiliki sebuah pekerjaan idaman!

About Syarifah Amelia

Memiliki latar belakang pendidikan Ilmu Komunikasi, Melly lebih banyak memanfaatkan kemampuan jurnalistiknya untuk menulis materi-materi Public Relations dan melakukan riset. Untuk menyeimbangkan hidup sebagai akademisi dan entrepreneur, Melly juga menjalani berbagai aktivitas menjadi konsultan dan relawan di proyek-proyek pemberdayaan dan pengembangan kapasitas.

View all posts by Syarifah Amelia →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *