“Susah ya jadi perempuan yang ingin sukses di dunia kerja,” kata kawan saya suatu kali, perempuan. “Rasanya kita tuh harus kerja lebih keras ketimbang rekan laki-laki untuk bisa sukses kesempatan menduduki posisi yang oke di perusahaan.”
“Kerja keras, iya. Tapi rasanya itu memang harus dilakukan kalau kita memang mau sukses—terlepas dari kita perempuan atau laki-laki,” kata saya. Menurut saya, perempuan atau laki-laki bisa menempati posisi strategis di perusahaan adalah soal keinginan, kompetensi, dan kesempatan.
Kebanyakan perempuan tak punya keinginan untuk mencapai posisi puncak. Mereka cukup puas berada di posisi entry level (staf) atau menengah. Banyak pula yang memilih untuk lebih fokus dengan keluarga setelah menikah dan menjadi manajer dalam rumah tangga—which is also good!
Soal kompetensi tak perlu dibahas lebih dalam ya, karena kita semua tahu bahwa kompetensi menjadi salah satu syarat mutlak bagi seseorang untuk bisa mencapai posisi puncak.
Nah, yang ketiga: kesempatan. Kesempatan ini juga bisa terkait dengan budaya. Sejak dilahirkan ke dunia, perempuan dan laki-laki sudah mendapatkan perlakuan yang berbeda dari keluarganya. Kebanyakan anak perempuan tidak dituntut untuk lebih maju atau lebih pintar daripada anak laki-laki. Pun laki-laki dituntut untuk bersikap tegas dan memimpin. Sementara perempuan yang tegas sering dianggap judes. Ya begitu deh… 😀
Beruntung, sekarang sudah sudah mulai banyak perusahaan yang women-friendly dan memberi kesempatan bagi karyawan perempuan untuk mengembangkan diri dan meniti karier. Mereka mulai sadar dan mengakui bahwa perempuan juga punya sifat-sifat dasar untuk sukses sebagai pemimpin—cenderung lebih sabar, punya empati, mampu mengerjakan beberapa hal sekaligus (multitasking), serta punya bakat untuk melakukan networking dan bernegosiasi.
Nah, kalau kamu ingin sukses di dunia kerja, berikut ini saya rangkumkan tips dari beberapa perempuan sukses yang pernah saya temui.
1. Bekerja sesuai dengan passion
Mungkin kamu mau bilang, “Passion lagi, passion lagi. The word is overrated…”
Tapi harus diakui, passion-lah yang membedakan orang yang sukses dengan yang biasa saja. Hal yang terbaik yang kita lakukan adalah yang kita kerjakan dengan passion.
Orang yang bekerja dengan passion biasanya terlihat lebih bahagia dan bersemangat. Dalam bekerja pun, dia lebih tekun karena tujuan ia bekerja bukan demi gaji semata, tapi untuk menghasilkan karya yang bisa dia banggakan sebagai portofolionya.
2. Terus belajar dan temukan mentor untuk membimbing kamu
Jangan pernah puas dengan ilmu yang kamu miliki, karena dunia terus berkembang, waktu terus berputar, dan ada ilmu serta pengetahuan baru yang perlu kamu pelajari untuk meningkatkan dan mempertajam kompetensi kamu di industri yang kamu geluti.
Dalam perjalanan karier, kamu akan bertemu dengan banyak hal dan banyak orang, termasuk atasan dan rekan kerja. Kamu juga bisa belajar dari mereka. Kalau menurut kamu, atasanmu adalah sosok yang kompeten di bidangnya, kamu bisa memintanya untuk menjadi mentor yang membimbing kamu. Karena kamu bertemu dan bekerja langsung bersamanya, kamu bisa belajar dari dia setiap hari. Untuk itu, kamu perlu bersikap profesional dan menunjukkan hasil kerja terbaikmu ya, Ladies.
Jika kamu punya sosok lain yang kamu kagumi dan kamu anggap amat kompeten di bidang yang ingin kamu geluti, tak ada salahnya juga kamu memintanya menjadi mentor kamu.
3. Bersikap proaktif dan tunjukkan prestasi
Perusahaan tentunya tak sembarangan memberi promosi bagi karyawan. Promosi hanya diberikan kepada karyawan yang terbukti punya prestasi dan kinerja yang baik, serta track record yang oke. Oleh karena itu, kamu harus berjuang untuk meningkatkan visibilitas kamu.
Hal lain yang perlu kamu ingat, promosi bukanlah hal yang sering atau rutin diberikan oleh perusahaan kepada karyawan. Jadi, peluangnya bisa dibilang tak banyak. Meski begitu, jangan sampai mengejar promosi di perusahaan menjadi satu-satunya alasan kamu untuk berprestasi ya.
Lagi-lagi saya menulis ini. Ingat Ladies, kamu bekerja untuk masa depan kamu. Ketika kamu bekerja dengan baik, bukan hanya atasan dan rekan kerja yang bisa melihat prestasimu. Kalau perusahaan belum bisa memberikan penghargaan atas prestasimu, atau belum memberi kesempatan bagi kamu meraih karier yang lebih tinggi, tetaplah lakukan ketiga hal di atas.
Bukan tak mungkin ada perusahaan lain di luar sana yang memperhatikan kamu dan tertarik mengajak kamu bergabung dan menduduki posisi yang selama ini kamu impikan. Atau, jika kamu memutuskan untuk mencari tempat kerja baru yang lebih baik, kamu sudah memiliki bekal prestasi untuk melakukan itu. 🙂
