
Banyak orang menganggap manajer sebagai jabatan yang prestisius dan membanggakan. Jabatan tersebut memberikan kewenangan lebih, rasa dihargai, dan kesempatan berkontribusi besar pada perusahaan. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu. Seorang manajer sering berada di posisi yang sulit. Di satu sisi ia harus memenuhi tuntutan atasan dan perusahaan, dan di sisi lain juga harus menjaga kebutuhan dan semangat kerja bawahannya.
Buat kamu bercita-cita meniti karir struktural, atau yang baru mendapatkan promosi sebagai manajer, berikut adalah gambaran suka dan duka yang kerap dialami seorang manajer di keseharian kerjanya.
Hal-hal menyenangkan sebagai Manajer
1. Mengasah kepemimpinan dan melihat bawahan berkembang
Posisi manajer menawarkan ruang untuk mengasah kemampuan memimpin. Sebagai manajer, seseorang harus belajar menyusun strategi, mengambil keputusan, serta membangun hubungan kerja yang sehat dengan tim. Pengalaman kerja ini sangat berharga untuk pertumbuhan karir maupun pribadi.
Manajer yang baik juga berperan sebagai mentor bagi anak buahnya. Ada kepuasan tersendiri saat melihat karyawan junior tumbuh menjadi lebih percaya diri dan produktif di bawah kepemimpinannya.
2. Berperan penting sebagai jembatan
Manajer berperan sebagai penghubung antara visi perusahaan dengan pelaksanaan di lapangan. Ia bertugas menyampaikan arahan atasan kepada tim dengan cara yang mudah dipahami, memastikan eksekusi tugas berjalan dengan baik, sekaligus memperjuangkan kebutuhan tim agar target tetap realistis. Sebagai jembatan, manajer perlu memiliki skill komunikasi yang baik serta empati terhadap orang-orang yang bekerja bersamanya. Manajer yang baik akan melihat keberhasilan mencapai target sebagai hasil kerja sama tim.
3. Mendapatkan kepercayaan dalam pengambilan keputusan serta kesempatan untuk membentuk karakter
Manajer yang baik akan melihat tantangan kerja sehari-hari sebagai kesempatan untuk membentuk karakternya menjadi pribadi yang lebih sabar, bijaksana, dan tangguh. Manajer yang matang akan memandang kantor sebagai “sekolah kehidupan” yang memperkaya pengalaman hidupnya. Biasanya, atasan juga memberikan kewenangan kepada manajer untuk membuat keputusan penting. Hal ini tentu memberikan rasa dihargai sekaligus kesempatan untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin.
Duka Menjadi Manajer
1. Sering terjepit antara tuntutan atasan dan kebutuhan bawahan
Posisi manajer seperti berdiri di antara dua kubu yang saling tarik menarik. Ia harus memenuhi target tinggi dari perusahaan dan atasan, sementara tim memiliki keterbatasan sumber daya. Tidak jarang manajer juga harus menyampaikan keputusan sulit, seperti pemotongan anggaran, penambahan beban pekerjaan dan lembur, atau kenaikan target. Hal ini membuatnya sering berada di posisi tidak menyenangkan di mata tim.
2. Sering menjadi kambing hitam
Ketika target tidak tercapai, atasan biasanya menilai manajer gagal memimpin timnya. Di sisi lain, bawahan juga bisa menganggap manajer terlalu menekan. Akibatnya, manajer sering menjadi pihak yang disalahkan.
3. Tertekan oleh target dan deadline
Tuntutan perusahaan biasanya datang dalam bentuk angka, target, dan jadwal ketat. Sementara sumber daya tim umumnya terbatas. Jika keduanya tidak dikelola dengan baik, tekanan ini bisa menguras fisik maupun mental manajer. Selain itu, kombinasi dari tanggung jawab, konflik, dan ekspektasi atasan dan anak buah membuat manajer rentan mengalami stres. Tanpa manajemen waktu dan kemampuan menghadapi masalah dengan tenang, tantangan ini bisa berdampak pada kesehatan.
4. Harus bisa menjaga wibawa di tengah masalah pribadi
Manajer tidak selalu bisa berbagi cerita kepada rekan kerja. Curhat ke atasan berisiko dianggap lemah dan tidak kompeten, sementara curhat ke bawahan bisa mengurangi wibawa. Akibatnya, banyak manajer memendam beban sendiri. Bahkan saat menghadapi masalah pribadi, ia dituntut untuk tetap profesional di depan tim karena ia harus menjaga citra pemimpin yang kuat dan tegar.
Menjadi manajer bukan hanya soal jabatan dan kewenangan, tetapi juga tentang tanggung jawab yang besar. Yang pasti, peran manajer amat penting dalam mendukung kesuksesan organisasi, dan menjadi salah satu posisi yang harus dilewati jika kamu memiliki aspirasi untuk meraih karir struktural. Posisi ini mengajarkan banyak hal tentang kepemimpinan, kesabaran, dan kemampuan menjaga keseimbangan, dan pengalaman menjadi manajer bisa menjadi bekal berharga bagi siapa pun yang ingin belajar menjadi pemimpin sejati.