
Terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah hal yang tidak pernah mudah diterima, apalagi disampaikan. Selain bergumul dengan emosi yang campur aduk–kaget, kecewa, atau bahkan marah dalam diri sendiri–masih ada beban tambahan bagi mereka yang terdampak. Bagaimana menyampaikan kabar ini kepada teman dan keluarga, apalagi jika kamu adalah pencari nafkah utama.
Banyak orang yang terkena PHK merasa takut akan penilaian negatif orang lain, kuatir menghadapi rasa iba berlebihan, atau diberondong pertanyaan yang tidak nyaman. Namun, mau tak mau, kabar ini harus disampaikan. Dan, mengumumkannya dengan cara yang tepat merupakan langkah awal untuk kembali bangkit. Berikut beberapa tips untuk membantu kamu menyampaikan kabar PHK kepada orang-orang terdekat.
1. Tenangkan diri terlebih dahulu dan pilih waktu yang tepat
Sebelum memberi tahu siapa pun, pastikan kamu sudah lebih tenang. Hindari untuk membicarakan soal PHK dalam kondisi emosional, agar tidak membuat suasana makin panik. Beri waktu bagi dirimu sendiri untuk memproses kenyataan ini secara pribadi, misalnya dengan merenung dan berdoa, menulis jurnal, atau berbicara dengan orang yang paling kamu percaya.
Carilah waktu yang tepat dan suasana yang tenang untuk mengumumkan kabar penting ini. Waktu dan lingkungan yang mendukung akan membantu kamu menyampaikan pesan lebih baik, tanpa menambah beban atau membuat panik keluarga.
2. Sampaikan dengan jelas dan jujur
Saat menyampaikannya, hindari kalimat berputar-putar atau terkesan dramatis untuk mencari simpati. Tetap tenang dan gunakan bahasa yang lugas serta jujur. Berikan informasi secukupnya, misalnya alasan umum PHK dan bagaimana kondisi kamu saat ini. Tunjukkan bahwa kamu ingin melihat kejadian ini sebagai awal untuk mencari peluang baru.
Keluarga dan teman baik sering kali ikut panik atau khawatir. Karena itu, penting untuk menekankan bahwa kamu punya rencana dan melihat bahwa bahwa PHK bukanlah akhir segalanya. Jika kamu sudah siap, kamu bisa memberi tahu mereka langkah-langkah yang akan kamu lakukan, meskipun sederhana, agar mereka lebih tenang.
3. Hindari membahas detail yang tidak perlu
Tidak semua orang perlu tahu detail selengkapnya. Kepada keluarga inti, mungkin kamu perlu menjelaskan lebih dalam, tetapi untuk teman atau lingkaran yang lebih luas, cukup sampaikan garis besarnya saya. Tujuannya agar kamu terhindari dari pertanyaan-pertanyaan yang justru hanya akan membuatmu semakin resah. Kepada teman, misalnya, kamu bisa cukup menyampaikan, “Ya, saya baru terkena PHK. Sekarang lagi fokus mencari peluang baru. Doakan ya.”
4. Tetap optimistis dan jangan takut meminta dukungan
Kadang, keluarga dan teman ingin membantu, hanya saja tidak tahu caranya. Kamu bisa menyampaikan bentuk dukungan yang kamu butuhkan dari mereka, entah itu sekadar didengarkan, didoakan dan diberi semangat, atau dibantu informasi lowongan kerja.
PHK pasti terasa berat, tetapi cara kamu menyampaikan kabar ini akan mempengaruhi bagaimana orang lain memandang situasi. Gunakan bahasa yang positif. Jika kamu bisa menunjukkan sikap optimistis, keluarga dan teman juga akan terdorong untuk memberi dukungan positif, dan tidak memandang kamu dengan iba.
5. Siapkan diri untuk menghadapi reaksi beragam
Karakter tiap orang berbeda-beda, jadi bersiaplah untuk menghadapi reaksi yang beragam pula. Ada keluarga atau teman yang mungkin kaget, memberi nasihat panjang, atau bahkan menanggapi dengan kurang peka. Berusahalah untuk menghadapi setiap reaksi dengan sabar. Biar bagaimanapun juga, kamu harus berusaha menjaga emosi dan kesehatan mental di tengah situasi yang tidak pasti ini.
Mengumumkan kabar PHK kepada keluarga dan teman memang tidak mudah, tapi hal ini perlu dilakukan agar kamu tidak menanggung beban sendirian. Dukungan keluarga dan teman baik bisa menjadi sumber kekuatan untuk bangkit kembali dan menemukan kesempatan yang baru.