
Tuntutan pekerjaan terkadang menyebabkan para karyawan susah pulang tenggo alias on time. Jam kerja normal seakan cuma teori yang tertulis dalam surat kesepakatan kerja. Sedangkan pada praktiknya, setiap hari mereka harus menjalani rutinitas yang cukup menguras tenaga dan pikiran, yakni kerja lembur.
Bagi sejumlah orang, berkutat di depan meja kerja sampai larut malam menjadikan mereka karyawan yang rajin, berprestasi, dan pekerja keras. Bahkan, mereka yakin bahwa kebiasaan ini akan memberi kesan yang bagus di depan atasan. Nyatanya, tak semua anggapan itu benar! Berikut ini alasannya.
Salah mengelola waktu
Sudah diberi waktu delapan jam kerja sehari, tapi kamu tetap jarang pulang kantor sebelum jam 9 malam. Apa sih penyebabnya? Tugas dari atasan yang menumpuk? Deadline yang selalu mepet? Atau, time management kamu yang berantakan?
Sebelum menyalahkan beban kerja dari atasan, ada baiknya kamu introspeksi diri dulu, Ladies. Siapa tahu ada yang salah dengan pola kerja kamu. Misalnya, saat waktu kerja, kamu malah mengerjakan hal-hal yang kurang relevan dengan perusahaan. Sementara giliran teman-temanmu hendak pulang, kamu baru mulai sibuk memenuhi KPI-mu. Kalau begini, kerja lembur tidak patut kamu banggakan.
Kehidupan pribadi terlupakan
Bekerja ekstra demi mendapat promosi dan kenaikan gaji itu penting. Tanpa ambisi dan usaha yang sebanding, jangan harap hasilnya akan sesuai harapan. Pertanyaannya, apakah hasil tersebut harus dicapai dengan bekerja tanpa mengenal waktu? Tentu tidak!
Kamu mungkin banting tulang bukan untuk diri sendiri, melainkan juga demi membuat orang-orang terdekatmu bangga. Belum lagi jika upah lembur yang kamu terima sangat menunjang pemasukanmu. Akan tetapi, ketika sebagian besar waktumu habis di tempat kerja—sampai kamu lupa meluangkannya untuk keluarga dan sahabat—sepertinya kamu perlu mempertanyakan lagi tujuanmu menjalani pekerjaan saat ini.
Bekerja melampaui ekspektasi perusahaan, dari sisi kualitas maupun kuantitas, tentu akan menjadi bekal kamu dalam menggapai kesuksesan. Tapi ingat! Kerja keras saja tidak cukup kalau kamu tidak melakukannya dengan cerdas. Karena itu, kalau kamu ingin menjadi sosok perempuan karier yang menginspirasi, pastikan kamu selalu menyeimbangkan keduanya ya, Ladies! Work hard and work smart. 😉
Tapi ingat! Kerja keras saja tidak cukup kalau kamu tidak melakukannya dengan cerdas. Karena itu, kalau kamu ingin menjadi sosok perempuan karier yang menginspirasi.