Ada fenomena baru dalam industri game yang sedang populer saat ini, yakni eSports. Permainan yang bisa dimasukkan dalam kategori eSports adalah games berjenis FPS (first-person shooter), MOBA (multiplayer online battle arena), serta game bertema fighting di konsol PlayStation 4.
Sepintas, eSports tampak seperti pertarungan game yang melibatkan dua kelompok yang masing-masing terdiri dari empat hingga lima orang. Namun di baliknya, pertarungan tersebut tak hanya menuntut para pemain untuk disiplin serta cerdas dalam mengatur strategi, tapi juga membutuhkan konsentrasi tinggi serta ketangkasan dan fisik yang prima.
Sebagai Ibu, mungkin banyak di antara para Ladies yang khawatir dengan hobi anaknya bermain game. Namun, tahukah Ibu? eSports bukan hanya memperkaya genre permainan digital di kalangan penggemar game, tapi juga melahirkan berbagai profesi baru.
Menurut Christian Suryadi, iCafe Manager dari Nvidia Indonesia, profesi-profesi tersebut antara lain, atlet eSports, shoutcaster (komentator pertandingan game), coach, analis pertandingan, manajer tim atlet, event organizer untuk pertandingan game, hingga vlogger dan penyiar radio.
eSports sendiri diprediksi akan terus berkembang seiring dengan terus bertumbuhnya teknologi. Olahraga elektronik ini bahkan dimasukkan sebagai cabang eksibisi dalam Asian Games 2018, yang akan dihelat di Jakarta dan Palembang pada bulan Agustus-September mendatang.
Oleh karena itu, orang tua tak perlu cemas dengan hobi anaknya bermain game. Selama orang tua mampu mengarahkan anak dan menjaga keseimbangan waktu mereka bermain dan melakukan aktivitas lainnya, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Justru dengan bermain game, anak bisa berlatih disiplin, mengatur strategi, berkonsentrasi, serta bekerja dalam tim. (raa)
