Mengapa merancang karier dari awal itu penting? Buat fresh graduate, pertanyaan itu mungkin tak pernah terpikirkan. Pasalnya, cuma sedikit lulusan baru yang beruntung, sudah mengetahui apa cita-cita kariernya dan bagaimana cara meraihnya sejak dini. Kebanyakan dari mereka umumnya clueless, gak punya petunjuk apapun soal dunia kerja.
Banyak orang bilang, “Pekerjaan pertamamu menentukan pekerjaan-pekerjaanmu berikutnya.” Pendapat itu (bisa jadi) benar. Umumnya, pekerjaan pertama seseorang juga akan memengaruhi masa depan kariernya. Hal ini juga bisa berlaku pada kamu.
Apa latar belakang pendidikan kamu? Apa pekerjaan impian kamu? Apa kamu sudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kedua hal itu?
Programmer, misalnya, akan selalu bergelut di bidang TI. Dia bakal tetap jadi programmer seumur hidup, atau kalau beruntung dan punya prestasi bagus, dia bisa naik pangkat menjadi project leader, konsultan TI, atau anggota jajaran manajemen di perusahaan TI.
Banyak orang terjebak pada dunia kerja yang sama, yang berhubungan dengan bidang kerja yang digelutinya pertama kali. Hal itu tentu gak akan jadi masalah jika dunia kerja kamu, sudah sesuai dengan passion yang kamu punya.
Sialnya, gak sedikit orang mentok dalam jalur karier yang sebenarnya gak mereka sukai hanya karena alasan terpaksa. Apalagi, jaman sekarang―di mana jurang antara jumlah pencari kerja dan penyedia lapangan kerja begitu dalam, ditambah dengan krisis ekonomi melanda dunia―mencari pekerjaan bukanlah perkara mudah.
Jangan bilang, “Lihat saja nanti…”
Prinsip “lihat saja nanti” banyak dipakai orang saat menerima pekerjaan pertamanya secara terpaksa dan tanpa pikir panjang. “Yang penting dapat kerja dulu. Ke depannya, lihat saja nanti! Kalau gak cocok, kan bisa cari pekerjaan lain.”
Asal kamu tahu, mengandalkan jurus itu saja, tanpa membuat rencana lain, sama artinya kamu memandang sepele masa depan kamu.
Saran saya sebagai orang yang dulu pernah menganut prinsip ini di masa muda, buatlah contingency plan (rancangan kemungkinan) untuk setiap keputusan yang kamu ambil atau sedang kamu pertimbangkan.
Kamu bisa mulai dengan mengajukan pertanyaan, “Bagaimana jika…?”
Hal lain yang juga perlu kamu lakukan: berpikir realistis.
Memilih dan mengambil keputusan selalu ada risikonya. Karena itulah, orang bijak selalu membuat rencana, sebagai persiapan untuk menghadapi segala kemungkinan. Ingat kata ungkapan, “hope for the best, prepare for the worst!” Dalam urusan karier, ungkapan ini juga berlaku.
Satu lagi: tentukan resolusi karier kamu. Coba jawab pertanyaan ini, “Apa resolusi karier kamu—jangka pendek dan jangka panjangnya?”
Ketiga hal itu akan membantu kamu dalam merancang karier kamu sedari dini.