Tips untuk Kamu yang Ingin Menjadi Penulis Profesional

penulis profesional
Ilustrasi Foto: Pixabay

Ada banyak orang yang bercita-cita untuk menjadi penulis profesional, tapi bingung untuk memulainya. Ada yang terbentur masalah ide, kurang percaya diri, atau memang niatnya kurang untuk menggapai cita-cita tersebut. Jika kamu baru belajar menulis, wajar kok jika terkadang kamu merasa stuck ketika hendak menulis—baik menulis artikel, cerpen, atau tulisan panjang seperti novel.

Jika kamu benar berniat untuk menjadi seorang penulis profesional, tentu kamu tidak akan menyerah dengan keadaan. Kamu ingin menjadi penulis profesional? Yuk, ikuti tips dari Chic Managers berikut ini!

1. Cari inspirasi

Inspirasi bisa dicari di manapun di sekitar kita, di antaranya lewat membaca buku, nonton film, atau memperhatikan sekitar kita.

Ada alasan mengapa buku disebut sebagai jendela dunia. Dari sebuah buku, kita bisa mendapatkan banyak ilmu—yang jika kita pelajari langsung mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun. Dari buku pula, kita bisa merasakan asyiknya berkeliling dunia dalam beberapa jam saja. Karena itulah, buku bisa menjadi sumber inspirasi yang oke untuk tulisanmu.

Dengan membaca buku, kita juga bisa merasakan gaya tulisan yang berbeda-beda dari setiap penulis. Kamu bisa terinspirasi gaya penulis idolamu, atau bahkan menciptakan gaya tulisanmu sendiri. Selain dengan membaca buku, kamu juga bisa mendapatkan inspirasi dengan menonton film dan traveling.

2. Tentukan tema tulisan dan buat kerangka tulisan

Kamu sudah mendapatkan inspirasi. Selanjutnya, kamu perlu menentukan tema tulisan. Apakah kamu ingin menulis cerita fiksi atau tulisan nonfiksi? Jika kamu ingin menulis cerita fiksi seperti cerpen atau novel, tentukan genrenya. Apakah kamu ingin menulis cerpen bergenre romantis, horor, atau fantasi? Semua bergantung pada inspirasi yang kamu temukan. Perlu kamu ketahui, genre tulisan akan menentukan audiens pembaca tulisanmu.

Jika kamu sudah menentukan tema tulisan, selanjutnya kamu bisa mulai membuat kerangka tulisan atau cerita. Kerangka tulisan ini akan membantumu untuk membuat tulisan menjadi terarah.

3. Buat deadline untuk diri sendiri

Sebagai penulis pemula, wajar jika kamu merasa kesulitan atau mengalami writer’s block—kondisi di mana kamu merasa mentok dan kesulitan untuk melanjutkan tulisan. Terkadang godaan dan rasa malas juga bisa menyerang, membuat kamu ingin meninggalkan pekerjaan menulismu.

Untuk mencegah itu terjadi, buatlah target yang jelas dan deadline untuk dirimu sendiri. Ketika bingung ingin menulis apa, ketiklah hal-hal yang ada di kepalamu. Tulis hal-hal yang ingin kamu tuangkan dalam tulisan, dan jangan dihapus dahulu. Buat draft tulisan. Kamu tak perlu memaksakan diri untuk membuat suatu tulisan yang langsung sempurna. Keinginan untuk membuat suatu karya yang sempurna terkadang hanya akan menghambat kreativitasmu.

Kalau kamu sudah benar-benar merasa stuck, ambil waktu untuk rehat mengistirahatkan mata dan pikiran. Tidak ada salahnya untuk menyeruput kopi atau teh sambil menikmati camilan atau membaca buku.

4. Pilih wadah untuk tulisanmu

Ada penulis yang hanya menyimpan hasil karyanya di komputer saja, ada yang menulis untuk dipublikasikan di blog, ada pula yang sudah memberanikan diri untuk mengirim tulisannya ke media atau penerbit. Nah, apa wadah yang kamu pilih untuk menampilkan tulisanmu?

5. Pantang menyerah

Kamu memutuskan untuk mengirim tulisanmu ke penerbit dengan harapan, tulisanmu itu dapat dipublikasikan dalam bentuk buku. Perlu kamu ketahui, ada banyak hal yang dinilai dan dipertimbangan oleh penerbit sebelum menerbitkan sebuah buku. Singkatnya, menerbitkan buku itu bukan hal yang mudah. Karena itu, jangan putus asa jika tulisanmu ditolak oleh penerbit.

Banyak penulis profesional pernah berada di posisi tersebut—ditolak oleh penerbit. Yang menjadikan mereka berhasil adalah karena mereka tidak mudah menyerah dan pantang putus asa ketika menghadapi penolakan. Jadi, apapun tantangan yang kamu hadapi, teruslah belajar, menulis, dan memperbaiki tulisanmu.

6. Temukan mentor

Carilah orang yang pandai menulis untuk menjadi mentormu. Mentor berguna untuk memberimu kritik dan saran yang membangun untuk membuat tulisanmu menjadi lebih baik, menarik dan enak dibaca.

7. Minta pendapat orang terdekat

Ladies, kamu menulis tentu agar hasilnya dapat dinikmati oleh banyak orang, bukan? Karena itu, tak ada salahnya meminta teman baik atau orang-orang terdekat untuk membaca tulisanmu dan memberikan komentar. Mereka tentu tak segan untuk bicara jujur mengenai hasil karyamu. Kamu pun tak perlu malu mendengar pendapat atau masukan dari mereka. Jika mereka sudah dapat menikmati tulisanmu, berarti tulisanmu sudah dapat dinikmati oleh orang lain.

 

Menjadi penulis profesional membutuhkan proses panjang. Kamu perlu punya grit, mental baja dan ketekunan. Jadi, jangan berkecil hati jika tulisanmu ditolak oleh penerbit. Terus semangat dan pantang menyerah! 😉

 

About Angela Jessica

Saat ini Angela terdaftar sebagai mahasiswa Magister Hukum di Universitas Padjadjaran Bandung dengan konsentrasi Hukum Internasional. Ia memiliki semangat tinggi untuk belajar dan minat dalam creative writing. Di sela kuliah, Angela mengisi waktunya dengan menjadi kontributor Chicmanagers.com. Sebelumnya, ia memiliki pengalaman internship di sebuah startup digital yang bergerak di industri karir serta lembaga negara yang memiliki latar belakang sesuai dengan minat dan pendidikannya. Artikel-artikelnya di Chicmanagers.com ia tulis berdasarkan wawancara, serta pengamatan dan pengalamannya di dunia kerja.

View all posts by Angela Jessica →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *