5 Hal yang Perlu Dilakukan Sebelum Resign dan Meninggalkan Kantor

Ilustrasi Foto: Pixabay.com

Karena satu atau dua hal tertentu, kamu merasa mantap untuk resign (mengundurkan diri). Eh, tapi tunggu dulu. Sudahkah kamu pastikan bahwa alasanmu untuk resign sudah tepat? Jangan-jangan kamu hanya terbawa emosi sesaat!

Ladies, wajar kok kalau kamu merasakan ketidaknyamanan saat bekerja—bahkan ketika kita menjalani pekerjaan yang kita cintai. Namanya juga kerja! Kita belum tentu bisa memilih dengan siapa kita bekerja. Namun, meski kamu sudah memastikan bahwa alasanmu untuk resign memang profesional dan memang bukan semata karena emosi sesaat, masih ada beberapa hal yang perlu masuk dalam check list-mu!

Berikut lima hal yang perlu ada dalam check-list dan kamu lakukan sebelum resign dan meninggalkan kantor:

1. Pastikan kamu sudah punya rencana setelah resign

Bagus jika kamu sudah mendapat tawaran kerja di tempat lain. Jika itu yang terjadi, maka kamu “hanya” perlu melakukan serah terima pekerjaan dan transfer ilmu kepada rekanmu sebelum hari terakhirmu di kantor.

Jika kamu belum mendapatkan pekerjaan baru, tapi punya tabungan yang mencukupi kebutuhan selama minimal tiga bulan ke depan, tentu resign tak terlalu jadi masalah. Apalagi jika alasanmu resign adalah demi kesehatan, karena mengalami burnout akibat kerja berlebihan. Tapi, lain halnya jika kamu tidak punya tabungan sama sekali!

Jika pengeluaranmu cukup besar dan kamu punya tanggung jawab yang besar terhadap keluarga, sebaiknya jangan ambil risiko melepas pekerjaan tanpa ada kepastian kapan mendapatkan pekerjaan yang baru. Dengan kata lain, sebaiknya kamu mencari pekerjaan baru terlebih dulu sebelum resign!

2. Cek kontrak kerja

Beberapa jenis dan bidang pekerjaan serta jabatan memiliki kontrak kerja yang lebih rumit. Misalnya, kontrak kerja seorang engineer di perusahaan teknologi mencantumkan larangan untuk pindah bekerja di perusahaan kompetitor selama selang waktu tertentu. Atau seseorang yang menjabat di level manajerial, diwajibkan untuk mengundurkan diri dengan pemberitahuan minimal tiga bulan sebelumnya, dan tidak diperbolehkan pindah ke perusahaan pesaing.

Nah, jika kamu memutuskan untuk resign, pastikan kamu mengecek kontrak kerjamu dengan perusahaan lebih dahulu. Pastikan bahwa tidak ada pasal-pasal tertentu dalam kontrak tersebut yang kamu langgar. 

3. Menyerahkan surat pengunduran diri dan exit interview

Kamu sudah mantap resign, sudah mengecek kontrak kerja, dan tak ada masalah. Maka hal berikutnya yang kamu lakukan tentu menyerahkan surat pengunduran dirimu. Ada satu tahap setelahnya yang perlu kamu lalui, yakni exit interview.

Exit interview adalah wawancara yang dilakukan oleh perusahaan sebelum seorang karyawan meninggalkan perusahaan. Tujuannya untuk mengetahui alasan mengapa karyawan mengundurkan diri.

Dalam exit interview, biasanya HRD akan bertanya tentang pandangan karyawan terhadap perusahaan, termasuk lingkungan kerja, budaya, rekan kerja, atasan dan manajemen, serta meminta saran untuk perbaikan perusahaan ke depan. Apapun alasanmu untuk resign, hindari drama! Pastikan kamu memberikan komentar yang netral, menyampaikan saran yang membangun, dan memberikan kesan yang baik dalam exit interview.

4. Selesaikan semua pekerjaan dan lakukan hand-over

Pastikan perusahaan dan tim kerjamu tidak kesulitan setelah kamu tinggalkan. Setidaknya, seminggu sebelum hari terakhirmu di tempat kerja, kamu sudah menyelesaikan semua tugas dengan baik dan melakukan hand-over pekerjaan selengkapnya kepada rekan satu tim atau orang yang akan menggantikan pekerjaanmu. Jangan sampai masih ada pekerjaan yang tersisa karena begitu kamu meninggalkan kantor, kamu sudah tak bisa lagi mengakses pekerjaan dan e-mail kantor. Selain itu, kamu pun akan sibuk dengan pekerjaan baru atau aktivitas pasca-resign, bukan?

5. Memperbarui profil di LinkedIn

Jika kamu memutuskan resign demi alasan kesehatan—mengalami burnout, misalnya—dan belum mendapatkan pekerjaan baru, maka hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah memperbarui profil LinkedIn dan mengumpulkan endorsement dari orang-orang yang pernah bekerja bersamamu. Itu adalah langkah awal sebelum mulai berburu pekerjaan yang baru.

Sebaliknya, jika kamu sudah mendapatkan pekerjaan yang baru, kamu pun perlu memperbarui profil LinkedIn untuk memberi informasi kepada jejaring profesional yang terhubung di sana.

Nah Ladies, apapun alasanmu mengundurkan diri, lakukan itu dengan ‘cantik’ dan profesional. Semoga check-list dari Chic Managers ini membantu kamu, ya! 🙂

About Gabriella Restu

Mantan jurnalis dengan latar belakang pendidikan ilmu eksak. Berbekal pengalaman yang cukup panjang di industri media dan digital, saat ini Gabi aktif sebagai penulis lepas dan ghostwriter.

View all posts by Gabriella Restu →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *