Langkah-langkah yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Melanjutkan Studi

melanjutkan studi
Ilustrasi Foto: Pixabay

Terpikir untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi setelah beberapa lama bekerja adalah hal yang lumrah. Namun, sering kali kegalauan juga menyertai keinginan tersebut, termasuk keraguan untuk hadir di kelas sesuai jadwal di antara beban kerja harian yang rasanya tiada akhir.

Para Ladies yang sudah berkeluarga terutama, mungkin ragu apakah mampu membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, dan kuliah—mengingat tugas-tugas perkuliahan yang tentunya tak sedikit. Pertimbangan-pertimbangan ini bisa membuat keinginan kuliah lagi menjadi ciut, hingga akhirnya keinginan itu hanya menjadi sekadar cita-cita.

Melanjutkan sekolah sebenarnya membuka kesempatan bagi kamu untuk menjalin networking baru, meninjau ulang karier, serta mendapatkan promosi. Bertemu dengan orang-orang baru di kelas dapat memperluas jejaring profesional kita. Dari mereka, kita pun bisa mendapat pengetahuan tentang beragam industri yang berbeda.

Dengan meninjau ulang karier, kita akan mengetahui apakah jalur karier yang kita lalui saat ini sudah sesuai atau ingin kita ubah. Keputusan ini akan membantu kita untuk menentukan pilihan sekolah. Sementara, memiliki tambahan gelar akan membuka kesempatan kita untuk menempati posisi baru yang berbeda, baik di kantor lama maupun di kantor baru.

Bagi orang-orang yang sudah bekerja, kembali ke sekolah tentunya membutuhkan usaha ekstra agar bisa selesai tepat waktu. Bukan hanya soal finansial, tapi terutama komitmen dan alokasi waktu. Agar pekerjaan dan kuliah tak berantakan, berikut langkah-langkah yang perlu kamu persiapkan:

1.  Mantapkan Komitmen

Bekerja plus kuliah, apa lagi ditambah dengan mengurus keluarga, tentunya bukan hal yang mudah. Komitmen diri sangat berperan penting disini. Pastikan apa tujuan kamu untuk memilih sekolah lagi, dan ingat selalu tujuan tersebut pada saat semangat kamu mulai mengendur.

Perkuliahan tentunya menuntut kamu untuk membaca literatur dan mengerjakan tugas selain hadir di kelas. Sudah pasti ini semua menjadi tambahan dari tugas-tugas rutin di kantor dan di rumah. Komitmen untuk menyelesaikan semuanya dengan risiko berkurangnya waktu istirahat atau kegiatan lainnya harus sudah dipikirkan sejak awal, sebelum memutuskan sekolah lagi.

2. Galang Dukungan

Komunikasikan rencana bersekolah lagi pada atasan dan kolega di kantor. Pada saat perkuliahan dimulai tentu akan ada penyesuaian dalam pembagian tugas di kantor, dan ada kemungkinan rekan kamu mendapatkan tambahan tugas. Ini bukan hal yang mudah, tetapi bila tidak dikomunikasikan seawal mungkin dan mendapat persetujuan atasan, malah akan berisiko terhadap kelanjutan sekolah kamu.

Pasangan dan keluarga sebaiknya juga diberikan pemahaman bahwa akan ada kegiatan bersama dan mungkin saja bujet yang harus dikorbankan sementara, selama kamu menyelesaikan kuliah.

3. Realistis

Menjadi realistis mungkin bukan sesuatu yang mudah bagi tipe orang yang perfeksionis dan kompetitif. Dengan semua kesibukan dan tuntutan yang kamu miliki tentunya perlu ada pengorbanan untuk bisa menyelaraskan semua hal dengan tambahan kegiatan perkuliahan. Usahakan jangan menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk semua hal yang ingin dicapai pada masa-masa sekolah ini, karena akan menyebabkan kamu stres. Fokus saja untuk selalu berusaha menyelesaikan semua urusan dengan baik dan tepat waktu.

 

Perubahan jalur karier mungkin saja terjadi saat seseorang merasa pekerjaan yang dijalankan tidak lagi sesuai dengan harapan yang dicita-citakan. Seiring bertambahnya usia, sangat mungkin cara pandang seseorang juga mengalami perubahan. Kapanpun kamu memutuskan untuk kembali sekolah lagi, hindari melakukannya karena alasan materi semata atau kebosanan di tempat kerja. Manfaatkan kesempatan untuk bersekolah lagi untuk mengejar karier yang kamu cita-citakan. Semoga sukses ya, Ladies!

About Syarifah Amelia

Memiliki latar belakang pendidikan Ilmu Komunikasi, Melly lebih banyak memanfaatkan kemampuan jurnalistiknya untuk menulis materi-materi Public Relations dan melakukan riset. Untuk menyeimbangkan hidup sebagai akademisi dan entrepreneur, Melly juga menjalani berbagai aktivitas menjadi konsultan dan relawan di proyek-proyek pemberdayaan dan pengembangan kapasitas.

View all posts by Syarifah Amelia →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *