Tips Mengelola Stres

mengelola stress
Ilustrasi Foto: Pixabay

Stres. Banyak orang kantoran sering dihinggapi “penyakit” yang satu ini. Padahal, cara mengelolanya bisa dibilang gampang-gampang susah. Saking akrabnya orang kantoran dengan stres, kata ini juga sering terlontar kala kita sedang pusing. Contohnya dalam percakapan seperti ini.

A: Tampang kusut amat, Neng. Kenapa, sih?
B: Gue lagi stres nih. Kerjaan lagi banyak banget dan hampir tiap hari dalam minggu ini harus lembur!

Atau…

C: Besok hang out yuk!
D: Gak bisa…
C: Loh, kenapa?
D: Gue lagi gak enak badan nih.
C: Tuh kan! Lo kebanyakan kerja sih. Stres tuh, jadi sakit deh!

Yup! Stres ada di mana-mana, dan bukan hanya di kantor atau lingkungan kerja.

Menurut KBBI, stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar.

Faktor luar misalnya, beban kerja berlebih yang menyebabkan kelelahan dan kurang istirahat, atau lingkungan kerja yang tak bersahabat. Yang terakhir ini bisa terjadi karena teman-teman kerja yang mudah iri atau tak suportif, bos yang galak dan moody, atau karena pekerjaan yang memang tak sesuai dengan keahlian kita.

Akibatnya, rasa tertekan itu meracuni pikiran dan menyebabkan stres. Tapi sebenarnya, stres adalah hasil persepsi kita terhadap suatu kondisi tertentu loh. Stres juga bisa berhubungan dengan sejauh mana kita mampu bersyukur.

Buktinya, ada juga orang yang pintar, punya karier cemerlang, dan prestasinya diakui banyak orang, terpuruk dalam stres. Faktor penyebabnya bisa berasal dari dalam dirinya yang selalu membandingkan pencapaiannya dengan orang lain. Sulit merasa puas, dan kurang bersyukur.

Ini tips menghalau dan mengelola stres dari Chic Managers:

  1. Menghitung berkat dan belajar bersyukur. Bangun tidur di pagi hari, membuka mata, menghirup nafas, dan bisa beraktivitas normal di hari yang baru—itu semua hanyalah contoh dari segelintir berkat yang patut kita syukuri.
  2. Buang pikiran beracun, misalnya pesimistis, kebiasaan mencari kambing hitam, juga keinginan agar segala hal sempurna. Satu lagi, belajar menghalau perasaan selalu menjadi korban dari setiap keadaan. Ingat ya, itu salah satu ciri seorang pecundang loh. đŸ˜€
  3. Belajar melihat persoalan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Misalnya, kamu ditegur oleh atasan lantaran dia merasa tak puas dengan hasil kerja kamu, ya jangan buru-buru kesal. Cobalah berintropeksi. Anggap saja hal itu adalah cara atasan menantang sisi intelektual kamu. Dengan begitu, kamu bisa belajar untuk menjadi team player yang lebih baik.

Ingat ya, kalau kamu bisa mengelola stres dengan baik, maka kamu bisa memelihara kesehatan jiwa kamu. Ini adalah salah satu faktor penting untuk meraih sukses lho, Ladies!

Semoga tipsnya bermanfaat ya.

About Restituta Arjanti

Biasa dipanggil dengan nama tengahnya, Ajeng. Ia memulai kariernya sebagai Jurnalis. Dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun di Industri Media dan Teknologi, sekarang ia aktif sebagai penulis dan editor profesional serta konsultan di bidang Media, Konten, dan Public Relations.

View all posts by Restituta Arjanti →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *