Tips Menjawab Pertanyaan Wawancara tentang Keahlian

sukses dalam wawancara kerja
Ilustrasi Foto: Pixabay

Sebagai pelamar atau pencari kerja, kita bisa dengan mudah menebak pertanyaan yang akan keluar dalam wawancara kerja. Meski begitu, belum tentu kita bisa menjawab pertanyaan wawancara itu dengan mudah. Sejumlah pertanyaan bahkan bisa dibilang cukup tricky. Salah satunya, pertanyaan seputar keahlian.

Tidak sedikit orang yang bingung, bagaimana cara menjawab pertanyaan tentang keahlian tersebut dengan meyakinkan, tanpa terkesan merendah maupun sombong. Nah, berikut ini tiga tips yang bisa menjadi panduan bagi para Ladies saat menghadapi wawancara kerja:

1. Berikan contoh prestasi yang konkret

“Saya bisa Photoshop dan InDesign, Bu.”

“Saya punya skill SEO dan SEM, Pak.”

Cukup dengan nada penuh percaya diri, kandidat mana pun bisa saja mengklaim bahwa mereka punya keahlian tertentu, serta bisa melakukan hal-hal tertentu. Namun, tidak semua orang bisa membuktikannya. Supaya jawabanmu tidak dianggap omong kosong, ada baiknya kamu juga memberikan contoh pencapaianmu di bidang yang bersangkutan.

Agar lebih meyakinkan, kamu dapat membawa serta portofolio berisi hasil-hasil kerjamu di perusahaan sebelumnya. Ceritakan strategi dan langkah-langkah kamu dalam mendesain materi promosi, atau mengoptimasi halaman web. Ajak si pewawancara memahami proses berpikirmu, sehingga ia percaya bahwa kamu memang mempunyai keahlian tersebut.

2. Ceritakan kendala yang dihadapi

Mempunyai keahlian bukan berarti tidak pernah mengalami kesulitan. Apa lagi, terkadang muncul hal-hal tak terduga di luar kendali kita. Taruh kata kamu bekerja di bidang digital marketing. Contoh hal tak terduga yang bisa kamu alami misalnya, ketika Google atau Facebook membuat kebijakan baru yang memberatkan kamu sebagai seorang advertiser. Hal itu membuat kamu harus memutar otak supaya KPI (key performance indicator) tetap tercapai. Nah, pada situasi seperti inilah kompetensi kamu diuji.

Saat menjawab pertanyaan tentang keahlian, tidak ada salahnya kamu menceritakan pula kendala yang pernah kamu hadapi berikut cara menaklukkannya. Hal ini bukan sekadar untuk menyingkirkan kesan bahwa pekerjaanmu selalu berjalan mulus. Lebih daripada itu, pewawancara jadi bisa melihat kemampuan kamu yang sesungguhnya ketika dihadapkan dengan masalah.

3. Rencanakan kontribusi untuk perusahaan

Kamu mungkin punya segudang skill set yang jadi kebanggaanmu. Prestasi-prestasimu yang terdahulu juga mampu membuat pewawancara terkesima. Namun, yang jauh lebih penting lagi buat mereka adalah apa yang bisa kamu kontribusikan untuk perusahaan dengan bekal tersebut.

Jangan buang-buang waktu yang terbatas dengan membicarakan keahlian yang tidak relevan dengan job description kamu. Sebaliknya, fokuslah pada posisi atau bidang pekerjaan yang sedang kamu perjuangkan, lalu jelaskan pada pewawancara bagaimana keahlianmu dapat memperbaiki kekurangan serta meningkatkan keuntungan perusahaan.

 

Ladies, meski kamu bukan lagi fresh graduate yang punya ratusan atau ribuan pesaing, tapi selalu asumsikan bahwa kamu bukan satu-satunya orang yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan untuk mengisi suatu posisi. Bahkan bisa jadi, pesaingmu punya keahlian yang sama dengan kamu. Oleh karena itu, pastikan bahwa kamu menjawab pertanyaan wawancara dengan meyakinkan dan bisa menawarkan sesuatu yang istimewa yang tidak dimiliki orang lain. Semoga sukses, Ladies! 🙂

About Widya Sulistiani

Widi memiliki rasa ingin tahu dan antusiasme yang besar terhadap dunia startup digital. Selain aktif berkontribusi di Chicmanagers.com, Widi juga berkarya sebagai Content Strategist di sebuah startup di Indonesia. Hal ini sesuai dengan passion-nya di bidang Content Marketing, Creative Writing, dan Social Media.

View all posts by Widya Sulistiani →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *