Ladies, artikel Chic Managers kali ini pas banget untuk kamu yang tertarik untuk menekuni bidang HR (Human Resources) dan menjadi bagian dari Tim HRD (Human Resources Development). Sebelum kamu terjun ke bidang HR, kamu perlu tahu apa saja modal dasar yang dibutuhkan untuk sukses di bidang tersebut. Check it out, Ladies!
HRD atau Human Resources Development merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah perusahaan. Divisi ini umumnya terdiri dari kumpulan individu berlatar belakang ilmu psikologi, yang pada dasarnya memiliki kecintaan terhadap perilaku manusia—khususnya dalam lingkup organisasi.
Gelar akademis dari kampus ternama dan sertifikasi manajemen SDM (sumber daya manusia) mungkin bisa membuka jalanmu untuk berkarier sebagai HRD di perusahaan impian. Namun, itu saja tidak cukup. Di samping kemampuan teknis, ada beberapa modal dasar yang harus kamu miliki jika ingin bekerja di bidang HR. Berikut di antaranya:
1. Kemampuan multitasking
Di perusahaan berskala besar, umumnya HRD terbagi menjadi beberapa sub divisi. Misalnya, divisi rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, serta pengupahan. Sebaliknya, perusahaan kecil biasanya memiliki jumlah anggota tim HRD yang sangat terbatas—bahkan terkadang hanya terdiri dari satu orang manager yang merangkap semua tugas, termasuk mengelola keuangan, serta sarana dan prasarana kantor.
Meski berada dalam satu lingkup bidang, namun menangani konflik antarkaryawan, sambil mengatur pembayaran gaji seluruh karyawan, serta mengurus pengunduran diri karyawan divisi A, dan merekrut karyawan baru untuk divisi B tentu bukan pekerjaan yang mudah. Tanpa kemampuan multitasking, kamu bisa-bisa kelimpungan.
Yang dimaksud multitasking di sini bukan sekadar mengerjakan semua tugas di waktu bersamaan, tapi juga tetap fokus sehingga hasil kerjanya memuaskan. Jika kurang teliti, kesalahan fatal seperti salah mengirim slip gaji mungkin saja terjadi.
2. Interpersonal skill
Meskipun dasar ilmu untuk mengelola SDM adalah psikologi, namun berbagai turunan ilmu komunikasi turut menjadi modal dasar untuk bergelut di dunia HR. Sebut saja tim rekrutmen sebagai contoh. Tim rekrutmen ini bisa diibaratkan sebagai tenaga marketing perusahaan.
Ketika merekrut calon karyawan untuk suatu posisi yang SDM-nya langka, atau untuk perusahaan baru yang namanya kurang dikenal, HRD atau recruiter harus mengandalkan interpersonal skill mereka untuk meyakinkan para kandidat yang potensial. Biasanya gaji dan tunjangan menjadi iming-iming untuk menarik minat mereka.
Sementara itu, ketika masuk tahap penawaran kerja, keterampilan bernegosiasilah yang harus mereka andalkan. Tentunya kesepakatan soal gaji harus bersifat win-win solution. Perusahaan mendapatkan tenaga kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan, dan si karyawan menerima bayaran sesuai dengan kontribusi yang dia berikan.
3. Integritas tinggi
Peran sebagai jembatan antara manajemen dan karyawan menuntut HRD untuk menjunjung tinggi profesionalisme dan integritas. Sebagai pihak yang memiliki akses terhadap berbagai informasi yang sensitif dan rahasia, bahkan turut andil dalam menyusun kebijakan dan peraturan perusahaan, HRD rentan akan godaan untuk menyalahgunaan haknya.
Hal lain yang diuji dari tenaga HRD adalah kemampuan untuk berlaku adil dan obyektif. Misalnya, ketika membuat standar operasional prosedur (SOP) perusahaan atau menangani pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Meskipun keputusan mereka ditentang, tapi mereka harus tetap menempatkan diri secara profesional dan tidak berpihak kepada karyawan lain yang juga merupakan rekan mereka sendiri.
Sepintas profesi HR memang kelihatan berat. Namun, kepuasan menjalani sesuatu yang kamu cintai pasti mampu membayar segala kesulitannya. Selalu semangat dan semoga sukses dengan jalan yang kamu pilih ya, Ladies! 🙂