Artikel ini adalah bagian dari paparan hasil Survei Perempuan Pekerja & Profesional 2020.
Di era modern saat ini, peran perempuan di dunia kerja tak bisa dipandang sebelah mata. Selain makin banyak dari mereka yang masuk dalam dunia kerja profesional, makin bertambah pula perempuan yang menduduki posisi penting dan manajerial di perusahaan.
Peran perempuan di keluarga pun semakin nyata ketika mereka yang telah berkeluarga juga memilih untuk bekerja, baik sebagai pekerja kantoran, sebagai pekerja lepas atau konsultan, atau berwirausaha. Banyak dari mereka yang bekerja bukan hanya untuk menopang kehidupan keluarga secara finansial, tapi juga untuk aktualisasi diri—pembuktian bahwa mereka mandiri dan dapat berprestasi.
Dalam Survei Perempuan Pekerja & Profesional 2020 yang diadakan pada akhir Februari hingga pertengahan April 2020, Chic Managers menyorot beberapa aspek kehidupan profesional para pekerja perempuan di beberapa kota besar di Indonesia. Di antaranya adalah motivasi dan pertimbangan mereka dalam memilih pekerjaan.
Faktor Pertimbangan dan Penentu Tingkat Kepuasan terhadap Pekerjaan
Apa yang menjadi pertimbangan utama para perempuan dalam memilih pekerjaan? Dalam survei, mayoritas responden memilih gaji dan tunjangan (28%), diikuti dengan work-life balance (23%), budaya perusahaan—termasuk dengan visi dan misinya (15%), kesempatan karir yang lebih tinggi (14%), dan fleksibilitas waktu kerja (13%). Sisanya memilih manajemen (4%) dan nama besar perusahaan (3%).
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan mereka dalam bekerja turut berkontribusi pada tingkat kepuasan kerja mereka. Ada enam faktor dominan yang menentukan tingkat kepuasan para perempuan profesional ini terhadap pekerjaan atau perusahaan tempat mereka bekerja. Faktor-faktor tersebut adalah gaji dan tunjangan (80%), work-life balance (67%), kesempatan karir (55%), budaya perusahaan (52%), fleksibilitas waktu kerja (46%), serta manajemen dan kepemimpinan dalam perusahaan (41%).
Selain itu, kesempatan untuk belajar dan berkembang, penghargaan atas prestasi kerja, dan lingkungan kerja juga turut mempengaruhi kepuasan para pekerja dan profesional perempuan terhadap pekerjaan dan perusahaan.
Alasan Bertahan di Tempat Kerja
Survei ini juga memberikan pertanyaan bagi para pekerja dan profesional perempuan yang sudah bekerja lebih dari dua tahun di tempat kerjanya saat ini, tentang alasan mengapa mereka bertahan di perusahaan tersebut.
Alasan utamanya masih sama dengan hal yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih pekerjaan, sekaligus faktor terbesar yang menentukan tingkat kepuasan mereka terhadap pekerjaan dan perusahaan, yakni gaji dan tunjangan.
Sebanyak 24% responden yang telah bekerja selama lebih dari dua tahun di perusahaan tempat mereka bekerja mengaku bahwa mereka bertahan karena gaji dan tunjangan. Alasan lainnya adalah faktor work-life balance (18%), belum mendapat pekerjaan baru (15%), rekan-rekan kerja yang baik (13%), manajemen dan atasan yang suportif (9%), adanya jenjang karir dan kesempatan mendapatkan promosi di tempat kerja mereka (8%), serta budaya pekerjaan (6%).
Sisanya sebanyak 7% memutuskan untuk bertahan di tempat kerjanya saat ini dengan berbagai alasan, seperti jarak antara lokasi rumah dengan kantor, passion, kesempatan untuk belajar, dan waktu kerja yang fleksibel.
Sosok Ibu Sebagai Motivator Terbesar
Bicara tentang motivasi dan pertimbangan dalam memilih pekerjaan, tentu tak bisa lepas dari cita-cita mereka. Sebanyak 61% responden perempuan profesional mengaku bahwa pekerjaannya saat ini sudah sesuai dengan cita-cita dan harapan mereka. Meski begitu, sebanyak 39% mengatakan sebaliknya—bahwa pekerjaan mereka saat ini tidak sesuai dengan cita-cita mereka.
Hal lain yang menarik untuk disimak adalah sosok yang menjadi inspirasi dan motivator bagi para perempuan pekerja dan profesional ini. Sosok ibu menempati posisi pertama (29%), diikuti oleh sosok ayah (20%), public figure yang inspiratif (17%), dan atasan di tempat kerja (16%). Beberapa responden juga mengaku bahwa motivasi dan alasan utama mereka bekerja adalah anak dan keluarga, termasuk orang tua mereka.
Tentang Survei Perempuan Pekerja & Profesional 2020
Survei Perempuan Pekerja & Profesional 2020 diadakan oleh Chic Managers pada akhir Februari hingga pertengahan April 2020. Survei ini bertujuan untuk mencari tahu beragam aspek dari kehidupan profesional para pekerja perempuan di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Beberapa hal yang disorot dalam survei ini adalah kebiasaan mereka sehari-hari, motivasi mereka dalam bekerja, stres pekerjaan dan cara mereka menghadapinya, serta aspek kepemimpinan di tempat kerja mereka.
Survei ini diikuti oleh 200 orang responden perempuan berusia 21 tahun ke atas. Mereka tersebar di berbagai kota di Indonesia, dengan mayoritas responden atau 77% berdomisili di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Sementara sisanya tersebar di kota-kota besar lainnya di Indonesia, termasuk Yogyakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Makassar, Balikpapan, Kediri, Denpasar, Kupang, dan Kendari.
Sebanyak 36% responden memiliki pengalaman kerja lebih dari 10 tahun, diikuti oleh 24% responden dengan pengalaman kerja 7-10 tahun, 15% responden dengan pengalaman kerja 2-5 tahun, 13% dengan pengalaman kerja 5-7 tahun, 9% dengan pengalaman kerja 1-2 tahun, dan 3% dengan pengalaman kerja kurang dari 1 tahun.
Mereka memiliki beragam jabatan, di mana 43% di antaranya adalah staf perusahaan, 23% manajer, 13% menjabat posisi specialist, 12% kepala divisi, 6% pekerja lepas dan konsultan, dan 3% merupakan pemilik usaha.
Sebanyak 79% dari responden bekerja sebagai karyawan swasta, 12% pegawai negeri sipil (PNS), dan 6% adalah pekerja lepas dan konsultan, 3% pemilik usaha. Ada pula sebanyak 3% responden adalah mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.