You Are a Badass: Saatnya Berhenti Meragukan Kemampuan Diri Sendiri

Saatnya Berhenti Meragukan Kemampuan Diri Sendiri
Ilustrasi Foto: Pixabay

Ada kalanya kita merasa kurang percaya diri dan meragukan kemampuan diri sendiri. Perasaan itu bisa muncul ketika kita mengalami kegagalan, berada dalam situasi sulit, atau saat kita berhadapan dengan orang-orang yang memandang kita dengan sebelah mata. Hal ini bisa terjadi kapan saja di kehidupan kita, dalam lingkungan keluarga maupun pekerjaan.

Sering pula kita meragukan kemampuan kita dan mengabaikan hal-hal yang sebenarnya amat ingin kita lakukan, karena kita terbiasa mendengarkan dan mengerjakan apa yang dikatakan orang lain. Nah, jika di antara para Ladies ada yang sedang berada dalam situasi ini—merasa bahwa kamu sebenarnya mampu untuk meraih sesuatu yang lebih besar, tapi terjebak pada hal-hal yang menghambat potensimu—kamu bisa terus membaca artikel ini.

Buku berjudul You Are a Badass: How to Stop Doubting Your Greatness and Start Living an Awesome Life karya Jen Sincero, menjadi buku pertama yang diulas Chic Managers tahun ini, untuk membantu para Ladies yang ingin menggapai cita-cita, sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan profesional mereka.

Refleksi

Buku ini menghadirkan beberapa pertanyaan yang menggelitik. Kenapa kamu bertahan dengan pekerjaanmu? Bagaimana kamu memilih jurusan pada saat kuliah dulu? Kenapa kamu tidak meluangkan waktu untuk menjalani hobimu?

Banyak di antara kita mungkin akan menjawabnya begini, “Karena pekerjaan itu memberikan gaji yang oke”, “Saya kuliah sesuai dengan pilihan orang tua, karena mereka ingin saya bisa mendapatkan karier yang bagus”, dan “Rasanya tak mungkin bagi saya untuk bisa sering menjalani hobi. Bagaimana bisa?”

Mungkin kita tak sadar, tapi jawaban-jawaban itu menunjukkan betapa banyak keputusan yang kita ambil dalam hidup, yang ditentukan oleh orang lain.  Sementara, apa yang benar-benar kita inginkan justru kita kesampingkan. Buku ini mengajak kita melakukan refleksi. Sebenarnya kita mampu untuk melakukan banyak hal besar, tapi stuck dengan berbagai hal. Apa yang sebenarnya menahan kita untuk melakukan hal-hal hebat yang menjadi keinginan kita sesungguhnya?

Tips menjadi sosok yang dicita-citakan

Berikut beberapa poin penting dalam buku tersebut, yang bisa membantu kita menemukan versi terbaik dari diri kita, sosok yang kita cita-citakan:

1. Bebaskan diri dari pikiran negatif

Pikiran negatif adalah penghalang utama yang menjauhkan kita dari mimpi kita. Kebanyakan orang percaya pada pesan-pesan yang sudah ditanamkan dalam pikirannya sejak mereka masih muda. Misalnya, orang tua mengatakan pada anaknya bahwa dalam keluarga mereka tak pernah ada yang bisa menjadi kaya. Pikiran itu akan masuk dalam pikiran si anak; dan semakin sering ia mendengar ucapan itu, akan semakin dalam pikiran itu tertanam dalam alam bawah sadarnya sehingga ia percaya bahwa hal itu memang benar. Jadi, jangan biarkan pendapat atau pikiran negatif menguasai kita.

2. Pikirkan ingin menjadi orang yang seperti apakah kamu, dan jangan biarkan seorang pun menghentikanmu

Sewaktu kecil, kita punya banyak mimpi dan berani melakukan apapun yang kita inginkan. Namun ketika mulai beranjak dewasa, kita mulai berhenti mendengarkan kata hati. Kita lebih banyak melakukan apa yang orang lain katakan, atau yang menurut logika kita “harus” dilakukan. Kita melemahkan intuisi kita.

Nah, jika kamu ingin mimpimu menjadi kenyataan, kamu perlu mengasah intuisi serta mengembangkan ide-idemu. Kamu bermimpi untuk menjadi seorang penulis novel, misalnya, maka kamu harus banyak berlatih menulis. Itu artinya, kamu juga harus mengorbankan waktu di luar pekerjaan utama yang menghidupi keluarga dan membayar semua tagihan-tagihanmu.

Selama kamu berjuang untuk menyelesaikan novelmu, banyak teman mungkin akan berpaling, menilai kamu sombong, tak punya waktu lagi untuk bertemu mereka. Perubahan ini mungkin akan terasa berat, tapi semua demi masa depan yang kamu harapkan. Pada akhirnya, kamu juga bisa mengenal mana teman yang sungguh mendukung kamu untuk berkembang.

Jadi, dengarkan intuisimu. Pikirkan tentang bagaimana kamu ingin menjalani hidup, dan apa saja hal yang benar-benar menarik dan baik untuk kamu.

3. Tumbuhkan keinginan untuk belajar, tanamkan rasa syukur, dan mau memaafkan

Waktu kita di dunia ini terbatas, jadi sepantasnya kita memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik mungkin. Jadikan setiap hari sebagai sebuah perayaan kehidupan, meskipun sehari-hari kita berhadapan dengan kesibukan, lalu-lintas yang ruwet, dan polusi dari asap kendaraan.

Ada tiga hal yang bisa kita lakukan untuk menghargai setiap hari dengan lebih baik. Pertama, ubah sikap kita dalam menghadapi tantangan pekerjaan. Lihatlah tantangan sebagai sesuatu yang perlu dipelajari, sebab orang yang memiliki passion untuk belajar tak pernah takut gagal dan tak akan merasakan tekanan untuk menunjukkan kemampuannya.

Kedua, tunjukkan rasa syukur dan nikmatilah hidup. Sikap bersyukur merupakan buah dari pikiran positif. Dengan terus bersyukur, maka kita akan menjaga semua hal baik tetap ada dalam pikiran kita.

Ketiga, belajarlah memaafkan orang lain dan diri sendiri atas kesalahan atau kegagalan di masa lalu. Memaafkan membantu kita untuk move on dan melangkah lebih maju.

4. Jangan remehkan kekuatan pikiran

Dalam kehidupan modern yang kita jalani, pikiran kita sering kali terlalu fokus pada aktivitas atau pekerjaan yang kita lakoni. Kita jarang meluangkan waktu untuk memikirkan hal-hal di luar pekerjaan, apalagi mengembangkan ide untuk menggapai mimpi yang kita cita-citakan. Padahal, pikiran kita memiliki kekuatan dan bisa menuntun kita pada kehidupan yang kita dambakan.

Misalnya, kamu ingin jadi penulis, tapi belum tahu bagaimana untuk memulainya. Kamu bisa mulai dengan membayangkan penulis idola kamu, sosok yang menjadi role model buat kamu. Cari tahu bagaimana perjalanannya merintis karier sebagai penulis, lalu temukan inspirasi untuk jalanmu sendiri.

Tak ada salahnya kamu membayangkan diri kamu sudah menjadi seorang penulis. Dengan begitu, kamu bisa mengenyahkan pikiran negatif atau keraguan dalam dirimu. You can fake it ’til make it! Satu lagi, untuk menambah kekuatan pikiranmu, luangkan waktu untuk membayangkan dan mencatat target-target yang ingin kamu capai sedetail mungkin.

5. Jangan menunda, membuat alasan, atau merasa ragu

Pikiran merupakan alat yang kuat untuk meraih mimpi, tapi tentu harus dibarengi dengan tindakan nyata. Jangan pernah menunda hal yang ingin dan bisa kita kerjakan. Ketika kita menunda, tanpa sadar kita membiarkan rasa ragu dan takut akan gagal memasuki pikiran kita, dan menghambat keputusan kita untuk meraih hal yang kita inginkan.

Ketika menunda, pikiran kita mulai membuat alasan. “Ah, saya tak mampu melakukan ini”, “tulisan saya tak cukup bagus”, atau “sudah terlambat untuk memulainya sekarang”. Alasan-alasan ini bisa membatalkan niat dan merontokkan optimisme kita.

Untuk mengatasi keraguan, alasan, dan pikiran-pikiran negatif, kita perlu meyakinkan kembali diri kita pada apa yang menjadi tujuan kita. Ketika kita sadar bahwa kita memang ingin melakukan perubahan dalam hidup, maka kita juga sadar bahwa kita tak punya waktu untuk ragu, menunda untuk bertindak, ataupun membuat alasan.

6. Fokus pada semua aspek kehidupan

Dalam bukunya, Sincero menyebutkan banyak orang yang sebenarnya berbakat tidak memiliki kehidupan yang ia dambakan karena cepat menyerah. Ia mencontohkan tokoh-tokoh yang pernah gagal tapi pantang menyerah, yang kini sukses meraih mimpi mereka. Michael Jordan dikeluarkan dari tim basket SMA-nya, dan sutradara Steven Spielberg mengalami tiga kali penolakan dari sekolah film.

Siapapun pasti pernah mengalami kegagalan dan penolakan dalam hidupnya. Tapi, yang membedakan mereka yang sukses dengan yang gagal adalah keinginan mereka untuk bangkit. Orang yang ingin sukses memilih untuk belajar dari kegagalan dan mendorong diri mereka lebih gigih memperjuangkan cita-cita.

Untuk mengatasi perasaan ingin menyerah, kita perlu memerhatikan setiap aspek kehidupan kita. Jika kebiasaan lama, lingkungan, serta lingkaran pertemanan kita menyulitkan kita untuk berkembang, maka kita perlu membuat perubahan. Buku ini menganjurkan kita untuk mengelilingi diri kita dengan orang-orang positif atau memiliki passion yang sama. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan dukungan serta selalu terpacu untuk membuat progress.

Kesimpulan

Buku ini mengajarkan bahwa untuk menjadi seorang badass—orang yang mengagumkan—seperti yang kita cita-citakan, kita perlu belajar untuk menentukan dengan tepat apa saja yang selama ini menahan diri kita untuk berkembang.

Buku ini mengajak kita untuk mulai membuat perubahan demi mengatasi rintangan yang memisahkan kita dari cita-cita kita, dan mengingatkan kita agar tidak membiarkan siapapun mengalihkan kita dari hal yang kita cintai dan ingin perjuangkan. Semoga cuplikan buku You Are a Badass ini bisa menambah semangat para Ladies di awal tahun 2018 ini, ya! 🙂

Satu kutipan untuk menginspirasi kamu hari ini:

All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them.” — Walt Disney

About Restituta Arjanti

Biasa dipanggil dengan nama tengahnya, Ajeng. Ia memulai kariernya sebagai Jurnalis. Dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun di Industri Media dan Teknologi, sekarang ia aktif sebagai penulis dan editor profesional serta konsultan di bidang Media, Konten, dan Public Relations.

View all posts by Restituta Arjanti →

One Comment on “You Are a Badass: Saatnya Berhenti Meragukan Kemampuan Diri Sendiri”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *